From Me To You....One Litre of Tears (lebay dikit) |
Sudah lama kita tidak bertemu... seiingatku terakhir kita bertemu adalah saat aku tak sengaja lewat didepan rumahmu, dan kau tahu rasanya itu ? Seperti mengulang masa lalu, kerinduan dan keingintahuan akan sebuah kata yang sulit untuk diterka yaitu cinta...
Aku menghampirimu bersama temanku, aku menyapamu, dan kita saling bergurau. Aku yakin kita masih sama seperti dulu, dengan hati yang sama dan dengan rasa yang sama, yang berbeda adalah aku sudah tidak didekatmu, kita saling berjauhan berbeda antara jarak dan waktu...
Aku tidak berani menatap matamu kala itu, karena dengan menatap matamu saja aku tahu sesuatu yang mendalam perasaan dan keikhlasan bahwa kita tidak mungkin untuk bersatu. Setelah perpisahan sekolah tiga tahun yang lalu, aku makin sering memikirkanmu, kau selalu hadir disetiap mimpi mimpiku. Mungkin benar kata orang bahwa seseorang akan terasa sangat berarti jika kita sudah kehilangan mereka , begitulah aku merasakannya. Apakah kau merasakan hal yang sama denganku ?
Kau telah membuat banyak kenangan dalam hidupku yang mungkin sulit bahkan tidak akan pernah aku lupakan. Kau pula yang mengenalkan aku lagu – lagu favoritemu itu yang sampai detik ini pun selalu kuputar diplaylist-ku. Aku begitu merindukanmu. Apakah kau merindukanku juga ?
Aku ingat saat kau menghiburku dikala aku sedang berduka. Kau menatapku dan menyanyikan sebuah lagu dengan gitarmu, sehingga aku menangis terharu. Ingatkah kau ?
Aku ingat saat kau tersenyum kepadaku penuh kedamaian. Aku membalas senyummu dan kau menghampiriku lalu berbisik kepadaku “Kamu lebih cantik kalau tersenyum seperti itu...” dan wajahku pun merona malu. Ingatkah ?
Atau ingatkah saat kau membocengiku menaiki sepeda berkeliling – keliling taman ?
Aku mengingatnya, semua masih sangat segar dipikiranku. Semua, termasuk kata – kata pahitmu kepadaku saat kita akan berpisah. Kau mengatakan seakan – akan perasaan kita palsu dan tidak nyata. “Lebih baik kamu pacaran saja dengan sahabatku, dia menyukaimu...” Kau mengatakan hal seperti itu seolah – olah aku barang yang bisa dioper kesana – sini begitu mudahnya, tahukah kau akan perasaanku padamu atau kau hanya berpura – pura tidak tahu.
Setelah kejadian itu aku mengetahui hal yang sebenarnya. Kau diancam oleh sahabatmu itu kan ? Sahabatmu mengancam akan memutuskan persahabatan kalian kalau kau sampai menjalin hubungan denganku, karena sahabatmu itu menyukaiku, ya kan ?
Kau sungguh orang yang terbodoh...
Kau kira perasaan bisa dipaksaakan seperti itu, apa kau tidak dapat merasakan bahwa kita sudah mulai saling menyatu ? Kumohon, tatap mataku dan jelaskan apa kau benar merelakanku ...
Pada akhirnya kau dan aku hanya diam, kenangan diantara kita mulai terhenti, sampai akhirnya kita benar – benar berpisah. Aku melanjutkan pendidikan ketempat yang berbeda darimu.
Aku benar benar merasakan jarak diantara kita. Jika kita tak sengaja bertemu dijalan saja kau seperti tidak melihatku dan mengabaikanku. Perih dan pedih yang kurasakan kala itu.
Dua tahun kemudian aku benar benar berfikir bahwa kamu dan aku memang tidak mungkin bersatu, semua mungkin salahmu atau bahkan aku juga ikut andil. Karena salah satu diantara kita tidak pernah ada yang memulai percakapan atau paling tidak menyapa satu sama lain. Sungguh aku benci merasakkan ini, sebuah perasaan yang tidak pasti yang sulit aku pelajari ...
Mungkin saat kau membaca suratku ini kau akan tahu bagaimana rasanya jadi aku. Kebahagiaan tentang dua orang yang saling mencintai yang selangkah lagi akan kita perankan, akhirnya tidak pernah terjadi karena ucapanmu yang penuh dengan luka itu.
Hei kau yang disana, seseorang yang ku anggap bagian dari hidupku. Masih sama kah kau seperti dulu ? Seperti saat pertama kita saling bertemu ?
Benar aku baru ingat, kau mengucapkannya lagi. Saat terakhir kita bertemu itu kau mengucapkan hal yang membuat tali merah diantara kita semakin menjauh, “Sekarangkan kau punya seseorang dihatimu dan aku juga punya seseorang dihatiku” mungkin kah kau begitu tega kepadaku ? menyiksa batinku jauh dan terus memikirkanmu ? Aku ingin melupakanmu tapi tatapan matamu selalu teringat di dalam benakku. Lantas apa yang harus ku lakukan ? Jawab aku apa yang harus aku lakukan ?
Kau.... jika kau memang benar – benar kau. Kau pasti mempunyai perasaan yang sama terhadapku, kau tahu feeling seorang wanita itu jauh lebih kuat dan berperasaan...
Jadi, kumohon jawablah dengan jujur apakah kau benar mencintaiku ? Apakah perasaanmu itu masih sama seperti dulu, jujur saja aku tidak mengerti dengan alurnya kisah kita ini. Kau membuatku terpaku dalam diam dan tidak mampu melakukan apapun.
Apakah hanya begini saja ? dua perasaan yang sama namun tidak mungkin bisa untuk bersatu ? Aku butuh kepastian, kenapa semua begitu sulit dipikiranku. Apakah salah kalau aku mengharapkanmu, mengharapkan aku dan kamu seperti dulu saat kita pertama bertemu...
Aku rindu tatapan matamu yang tajam itu, aku rindu suara mu, aku rindu semua tentang dirimu...
For someone who has given so many sweet memories to me and then made me smile for the moment, I'll always give you a chance ....♥
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ditunggu Komen Komenannya :)